Panitera Tingkat Banding PTA Pontianak Berikan Pembinaan di PA Bengkayang: Fokus pada WBK 2025 dan Pelayanan Publik
Bengkayang | www.pa-bengkayang.go.id
Jumat, 29 November 2024, Pengadilan Agama Bengkayang mendapatkan kehormatan dengan kehadiran Dra. Hj. Nur Laela, M.H., Panitera Tingkat Banding Pengadilan Tinggi Agama Pontianak, yang memberikan pembinaan kepada aparatur bidang kepaniteraan. Kegiatan yang berlangsung di ruang kepaniteraan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi kinerja dan menyusun langkah strategis dalam meningkatkan pelayanan publik serta mempersiapkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) tahun depan.
Dalam pembinaan tersebut, Nur Laela menekankan pentingnya memberikan layanan kepada masyarakat dengan senyum, penampilan menarik, dan rapi. Menurut panitera kelahiran Tegal, 16 September 1964 ini, sikap ramah dan profesional adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik. “Pelayanan prima bukan hanya soal prosedur, tapi bagaimana masyarakat merasa dihargai dan puas,” ujarnya. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perkara banding dari PA Bengkayang sepanjang tahun ini, sebuah pencapaian yang diapresiasi oleh beliau.
Tidak hanya itu, Nur Laela, yang meraih gelar Magister Hukum dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang pada tahun 2012, juga membahas mekanisme penghapusan arsip yang telah berusia lebih dari 10 tahun. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga kerapihan administrasi. Di sisi lain, beliau memuji PA Bengkayang atas pelaporan administrasi perkara yang selalu dikirim tepat waktu, meskipun dengan keterbatasan fasilitas dan sumber daya. “Hal ini menunjukkan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk tidak berkinerja maksimal,” tegas beliau yang sebelumnya menjabat sebagai Panitera Tingkat Banding di PTA Kalimantan Utara.
Dalam konteks persiapan WBK tahun 2025, Nur Laela menekankan pentingnya pemanfaatan gedung baru sebagai salah satu sarana pendukung kinerja. Beliau juga mengingatkan perlunya melengkapi eviden pendukung Zona Integritas (ZI) sejak dini, termasuk menambahkan testimoni masyarakat terkait inovasi pelayanan publik yang telah berjalan. “Inovasi yang ada harus dimaksimalkan kembali, dan pastikan bukti pendukungnya kuat agar dapat diakses luas oleh masyarakat,” imbuhnya.
Nur Laela, yang memulai karir sebagai CPNS di Pengadilan Agama Brebes pada tahun 1993, juga mengapresiasi berbagai inovasi layanan publik yang telah diterapkan PA Bengkayang. Beliau mendorong agar inovasi-inovasi ini semakin ditingkatkan untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Menurutnya, inovasi tersebut harus mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pencari keadilan.
Kegiatan ini semakin istimewa dengan pesan motivasi dari beliau kepada seluruh aparatur. “Berusahalah menjadi bulan yang bersinar terang, jika jatuh jadilah bintang yang tetap gemerlap. Namun, jika tak menjadi bintang, jadilah diri sendiri yang kokoh—penuh integritas, kemampuan, kemandirian, dan nilai yang tak tergantikan,” ujar panitera yang kini bertugas di PTA Pontianak sejak 8 Maret 2023.
Pembinaan ini memberikan dorongan baru bagi aparatur PA Bengkayang untuk terus berbenah dan meningkatkan pelayanan. Dengan berbagai masukan strategis dari Nur Laela, PA Bengkayang diharapkan mampu mewujudkan target WBK pada tahun 2025 dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
Dra. Hj. Nur Laela, M.H., yang pernah menempuh pendidikan S-1 di IAIN Walisongo Semarang, mengakhiri pembinaan dengan harapan besar bahwa aparatur PA Bengkayang dapat menjadi pionir perubahan yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada nilai-nilai integritas dan dedikasi tinggi. “Jadikan setiap upaya kita sebagai ladang amal untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” pungkas beliau. Sumber: Tim Med PA Bky, Notulis: Wahdania, Narrator Development: Dodi Somawijaya, Redaktur: Riki Dian Saputra dan Taken Foto/Editing: Ade Y. X Agus.